Portal Berita Internasional ~ Canberra - Ilmuwan Australia yang giat mencari sebuah planet besar di langit selatan yang diperkirakan tersembunyi di tepi tata surya kita, telah merilis ribuan foto agar masyarakat bisa turut membantu menemukan lokasi planet tersebut.
Berdasarkan perhitungan mungkin terdapat sebuah "Planet Kesembilan" yang mengorbit Matahari dan berada jauh di luar Neptunus dan Pluto, meskipun belum pernah dilihat oleh para astronom.
Saat ini para ilmuwan di Australian National University (ANU) merilis gambar yang diambil oleh teleskop SkyMapper di observatori Siding Spring Observatory di pedalaman New South Wales. Diharapkan bahwa Planet Kesembilan itu bisa ditemukan.
"[Teleskop ini] telah melakukan pemetaan digital langit selatan, tetapi karena ada ratusan ribu gambar yang dihasilkan, kami mengundang masyarakat, semua orang, untuk mengakses gambar-gambar tersebut dan coba menemukan planet ini," kata pakar astronomi ANU Brad Tucker.
The orbit of PlanetNine (shown inorange) is anti-aligned tothat ofthesixmostdistantknownobjects inthe solar system. (Caltech/R.Hurt (IPAC))
Proyek ini mirip dengan pencarian publik yang dilakukan NASA dan dinamakan Backyard Worlds.
Kemungkinan keberadaan Planet Kesembilan memang masih misterius, namun diproyeksikan memiliki ukuran 10 kali dibandingkan Bumi dan 800 kali lebih jauh dari Matahari.
Dr Tucker mengatakan para ilmuwan telah menyimpulkan keberadaan planet itu setelah menganalisis orbit Pluto yang mungkin telah dipengaruhi oleh gravitasi dari planet lain.
"Perhitungan sekitar setahun yang lalu menunjukkan bahwa untuk menjelaskan orbit Pluto, dan jika Anda menempatkan planet seukuran begini dalam posisi tersebut, maka hasilnya masuk akal," katanya.
"Neptunus sebenarnya diprediksi dengan cara yang sama... ada banyak alasan historis untuk percaya bahwa hal semacam ini sebenarnya sudah tepat," jelasnya.
ANUobservations ofthesouthernskiescouldcontainglimpses of PlanetNine. (Caltech/R.Hurt (IPAC))
Sebuah website memuat gambar objek yang bergerak melalui angkasa luar dari waktu ke waktu, dengan harapan menemukan gerakan yang sesuai dengan perkiraan karakteristik Planet Kesembilan.
Dr Tucker mengatakan pengunaan website ini semata-mata untuk "menemukan perbedaannya".
"Apa yang harus Anda lihat adalah titik merah, biru, dan hijau, jadi sebuah objek yang bergerak melintasi gambar dari waktu ke waktu," kata Dr Tucker.
"Jika melihatnya, Anda mengatakan ya dan mengklik posisinya, dan hal itu akan melakukan penghitungan dan mencari tahu apakah dia berada pada orbit yang baik, apakah dia planet yang dimaksud," katanya.
"[Website] ini akan mengirimkannya kepada kami, dan kami akan menindaklanjutinya dengan teleskop kami di Siding Spring dan di seluruh dunia," kata Dr Tucker.
Sementara dataset tersebut sangat besar, dan akan berisi ribuan asteroid dan benda langit lainnya, para ilmuwan berharap mengocok data area yang probabilitasnya tinggi dalam seminggu dan menyelesaikan dataset dalam beberapa bulan.
"Planet ini bisa berada di satu area, dan area tersebut kami harapkan bisa diselesaikan dalam seminggu," kata Dr Tucker.
"Ini tidak berakhir hanya dalam satu atau dua minggu. Ini akan berjalan beberapa bulan, tapi sebagian besarnya kami harapkan bisa mengolahnya dengan cepat," katanya.
Proyek ini akan diluncurkan pekan ini oleh Professor Brian Cox sebagai bagian dari siaran BBC Stargazing Live.
Versi Australia Stargazing Live akan disiarkan dari Siding Spring Observatory minggu depan di TV ABC.
Diterbitkan Pukul 11:00 AEST 27 Maret 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.