BERITA MALUKU. Diduga ada penyimpangan pada proyek pembangunan dua Ruang Kelas Baru (RKB) milik SMP PGRI di Desa Yaltubung, Kecamatan Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Pembangunan Perpustakaan SMP Negeri 1 Pulau Babar yang ditangani kontraktor pelaksana berinisial NW.
Informasi dari sumber terpecaya yang diterima Berita Maluku Online, Senin (27/3/2017) menyebutkan, dua RKB dan pembangunan gedung perpustakaan SMP Negeri 1 Pulau Babar sudah dibangun sejak pertengahan 2016 lalu, menggunakan Anggaran Belanja Daerah (APBD) Kabupaten MBD tahun 2016 senilai Rp400 juta, namun hingga kini, dua proyek tersebut belum juga rampung, padahal sesuai laporan, dana dua proyek tersebut sudah seratus persen digelontorkan untuk membangun fisik sarana penunjang pendidikan tersebut.
Data yang diperoleh saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kecamatan Pulau Babar, 10 Maret 2017 lalu, oleh Sekertaris Kecamatan (Sekcam) Pulau Babar, Hengky Bebena menyebutkan ada temuan Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten MBD yang diketuai Piet Lakburlawal saat melakukan kunjungan kerja di wilayah tersebut.
Dari kunjungan itu, tercium dugaan penyimpangan pekerjaan dua paket proyek yang disinyalir merugikan keuangan negara. Pasalnya, kedua bangunan tersebut sudah ditanda-tangani berita acaranya termasuk pencairan dana proyek seratus persen. Ironisnya, yang terjadi bahwa fisik kedua bangunan belum mencapai lima puluh persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadis) MBD, John Leunupun yang dikonfirmasi menyangkut dua proyek itu, terkesan berkelit.
Menurutnya, proyek pembangunan dua RKB SMP PGRI Yaltubung serta satu perpustakaan SMP Negeri 1 Pulau Babar, masih dalam tahap pekerjaan dan belum selesai dibangun, sebab kedua proyek ini masuk dalam luncuran dana APBD TA 2017.
Terkait oknum kontraktor yang menangani dua paket proyek pendidikan tersebut, sama sekali tak dikemonetarinya. (MWe)
Informasi dari sumber terpecaya yang diterima Berita Maluku Online, Senin (27/3/2017) menyebutkan, dua RKB dan pembangunan gedung perpustakaan SMP Negeri 1 Pulau Babar sudah dibangun sejak pertengahan 2016 lalu, menggunakan Anggaran Belanja Daerah (APBD) Kabupaten MBD tahun 2016 senilai Rp400 juta, namun hingga kini, dua proyek tersebut belum juga rampung, padahal sesuai laporan, dana dua proyek tersebut sudah seratus persen digelontorkan untuk membangun fisik sarana penunjang pendidikan tersebut.
Data yang diperoleh saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kecamatan Pulau Babar, 10 Maret 2017 lalu, oleh Sekertaris Kecamatan (Sekcam) Pulau Babar, Hengky Bebena menyebutkan ada temuan Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten MBD yang diketuai Piet Lakburlawal saat melakukan kunjungan kerja di wilayah tersebut.
Dari kunjungan itu, tercium dugaan penyimpangan pekerjaan dua paket proyek yang disinyalir merugikan keuangan negara. Pasalnya, kedua bangunan tersebut sudah ditanda-tangani berita acaranya termasuk pencairan dana proyek seratus persen. Ironisnya, yang terjadi bahwa fisik kedua bangunan belum mencapai lima puluh persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadis) MBD, John Leunupun yang dikonfirmasi menyangkut dua proyek itu, terkesan berkelit.
Menurutnya, proyek pembangunan dua RKB SMP PGRI Yaltubung serta satu perpustakaan SMP Negeri 1 Pulau Babar, masih dalam tahap pekerjaan dan belum selesai dibangun, sebab kedua proyek ini masuk dalam luncuran dana APBD TA 2017.
Terkait oknum kontraktor yang menangani dua paket proyek pendidikan tersebut, sama sekali tak dikemonetarinya. (MWe)