PCNU Kabupaten Purwakarta Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke 7 KH Abdurahman Wahid


SJO PURWAKARTA. Keluarga Besar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta bersama para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Almuhajirin Kampus 3 Citapen Purwakarta, Selasa (20/12) peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus Haul ke 7 KH Abdurahman Wahid (Gusdur) yang di selenggarakan di kampus 3 Pondok Pesantren Almuhajirin Citapen Purwakarta.

Dalam memperingati lahirnya Nabi Muhammad SAW dan sekaligus Haul ke - 7 Gusdur, dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta Drs H Padil Karsoma M.Si, Pimpinan Ponpes Almuhajirin yang juga selaku Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta DR KH Abun Bunyamin MA, dan para PCNU Jawa Barat.

Sekda Kabupaten Purwakarta Drs H Padil Karsoma M.Si, mengatakan, dirinya merasa bangga melihat kekuatan NU di Kabupaten Purwakarta yang begitu besar, mulai dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat ranting.
"Melalui peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini diharapkan menjadi media perekat bagi NU dan pemerintah serta menjadi media dakwah." Ujar Padil.

Sementara KH Abun Bunyamin MA selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin yang juga selaku Ketua PCNU Kabupaten mengatakan, peringatan Maulid merupakan tradisi dikalangan NU dan diharapkan menjadi syiar bagi NU.

"Ini bagian dari upaya warga NU agar selamat dalam pemikiran yang bathil dan faham-faham yang menyesatkan." Ujarnya.

Oleh sebab itu, dirinya mengajak para Kiyai dan Alim Ulama di Kabupaten Purwakarta khususnya dan Jawa Barat pada umumnya, untuk bersama-sama bergerak merubah perbedaan tersebut dan bersama-sama berperan dalam berbagai kegiatan pembangunan.

"NU juga harus berperan bukan diperankan, dan harus menjadi dalang bukan menjadi wayang." Pesan, Abun dalam sambutannya.

Sehingga, KH Abun Bunyamin menjelaskan, bahwa dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi kendala untuk mampu mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada.

"Efeknya, SDA yang dimiliki Indonesia dikuasai oleh orang asing. Begitu pula di Purwakarta, banyak industri yang dikuasai orang asing. Sedangkan kita, hanya menjadi pegawainya saja." terangnya.

Pada kesempatan itu, Abun Bunyamin mengajak para kiyai dan ulama untuk bersama-sama meningkatkan SDM, agar kedepannya mampu mengelola SDA yang dimiliki. Ia juga menilai, dibidang perekonomian saat ini masih lemah dan masih belum bisa merubah keadaan. Sehingga masih ada perbedaan, yang begitu jomplang.

Sektor pertanian dan peternakan serta sektor-sektor lainnya sebagai kekuatan sumber daya alam, harus dikelola dengan baik.

"Warga NU bisa menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri dan mampu mengelola kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.Kita harus menjadi tuan rumah di tanah sendiri. Tegas Abun.

Begitu pula dibidang politik, KH Abun Bunyamin mengajak agar para kiyai dan ulama mengerti tentang politik. Sehingga kedepannya, ulama dan kiyai tidak bisa dibohongi politisi karena tidak paham dan tidak mengerti politik.

"Peringatan Maulid ini harus dijadikan NU sebagai ajang pengkaderan politik. Dengan demikian, kader-kader NU faham tentang politik." Katanya.

Sekitar 60 persen warga NU di Indonesia,  mayoritas beraplisiasi dibidang politik atau ke ormas. Bahkan 90 persen dari 60 persen warga NU, tetapi ketika kita akan mencalonkan sebagai legislatif ataupun eksekutif, kekurangan tenaga. Karenanya ia mengajak, agar ulama dan kiyai faham dan mengerti tentang politik. Pungkas, Abun.(DeR)

Subscribe to receive free email updates: