Bupati, Wabup, Sekda dan Fokopimda Sumedang Belajar Soal KEK Mandalika

Lombok Tengah, SN - Bupati Sumedang Provinsi Jawa Barat bersama Wakil Bupati dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Ketua DPRD Sumedang melakukan kunker ke Kabupaten Lombok Tengah. Selain itu Bupati juga membawa Sekda dan seluruh Kepala Dinasnya.


Bupati Sumedang mengatakan ada beberapa hal yang ingin di sampaikan terkait kedatangannya ke Lombok Tengah. Pertama ingin menjalin silaturahim antara pemda Sumedang dan Lombok Tengah.
Apa yang didapat info untuk diterapkan do sumedang
"Kedua kita ingin studi banding soal pariwisata di Lombok Tengah sebab di Sumedang kita sedang rintis KEK dan tahapannya sedang MOU. Pengusulan, seleksi dan baru penentuan sehingga sangat lama" kata Bupati.
Saat ini di Sumedang sudah dilakukan penandatanganan MOU dengan ITDC dan sedang disusun master plan hanya saja prosesnya masih lama. "Nah kita ingin tahu Peran pemda seperti apa, agar kita bisa belajar untuk akselerasi di Sumedang" ujarnya.

Selain itu Bupati meminta informasi terkait bagaimana pembeda Lombok Tengah memposisikan dirinya dalam percepatan pembangunan KEK itu. "Mohon Info tentang peran pemda dalam pembentukan KEK, peran desa seperti apa dalam persoalan tanahnya, dan peran peran pihak lainnya serta apa hambatan yang dihadapi" ujarnya.

Di Sumedang sendiri seperti di Lombok Tengah yang setiaptahun ada kegiatan rahman rahim day ada festival untuk hibur anak yatim dan yang menarik ada perbup di buat sementara di Sumedang belum ada. "mudah mudahan kita bisa tiru, kami tertarik dengan adanya Pernik Rahman Rahim Day" jelasnya.

Terkait dengan KEK kata Bupati dirinya minta data data untuk dipelajari tentunya data yang bersifat umum bukan rahasia.

"Terkahir kami tanyakan seperti apa hubungan pemda dengan ITDC, seperti apa peran ITDC itu" ungkapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri mengatakan, perjalanan hingga KEK ini dikembangkan sangatpanjang dan melelahkan, mulai dari perubahan demi perubahan nama perusahaan pengembang mulai dari PT Rajawali kemudian PT Emar hingga akhirnya ITDC yang kembangkan.

Sebelum ITDC tanah itu terlantar sekitar 30 tahun lamanya tanpa ada kejelasan apakah akan dibangun oleh ITDC yang sebelumnya bermama Lombok Tourism Development Corporation atau tidak. Awalnya PT Emar asal timur tengah namun menghilang kabarnya.

 Kemudian PT. RCTI akan ambil alih dan membangun beberapa hotel namun kembali gagal, kemudian LTDC berganti nama BTDC Bali Tourism Development Corporation namun tidak sukses juga karena dari segi nama sangat egoisme kedaerahan sehingga akhirnya diganti dengan nama yang lebih menasional yakni Indonesia Tourism Development Corporation. Nah sejak itu ITDC yang diambil oleh pemerintah pusat kemudian membangun jaringan investasi dengan  investor hingga akhirnya sejumlah investor besar sudah menanamkan sahamnya du Lombok Tengah termasuk juga Dorna Sport.

"dahulu masalah keamanan jadi kendala, begal rampok dimana mana, kepemilikan tanah yang dobel serta adanya sengketa tanah, namun karena hubungan kita dengan Forkopimda maka semua itu bisa kita lalui" ujarnya.

Untuk diketahui panjang pantai di Kabupaten Lombok Tengah sepanjang 87 kilo meter dengan panorama pantai yang sangat indah dan hamparan pasir putih yang memukau. Predikat destinasi halal juga jadi salah satu penyebab banyak orang datang meski demikian tingkat hunian hotel masih1 kurang akibat dari lama menginap wisatawan termasuk juga pak Bupati Sumedang bersama rombongan menginap di Senggigi. "Soal tadi pak Bupati ingin buat Perbup maka perlu dipikirkan perbup perdanya, jangan sampai mendiskreditkan kita" jelasnya.

Memang masyarakat sementara ini belum mendapatkan manfaat dari pembangunan KEK ini akan tetapi setelah semua selesai maka anak anak Lombok Tengah akan menikmati buah dari pembangunan ini. Lth01





Subscribe to receive free email updates: