Luas Lahan Bawang Putih Capai 74 Hektar

SUKAPURA,KRAKSAANONLINE.COM – Dalam rangka mendukung swasembada bawang putih pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bermitra dengan importir mengembangkan sentra bawang putih.


//
Saat ini, areal lahan sentra bawang putih di Kabupaten Probolinggo mencapai 74,386 hektar tersebar di Desa Kedasih, Wonokerto, Sapikerep, Jetak dan Pakel Kecamatan Sukapura serta Desa Wonokerso Kecamatan Sumber.

"Bawang putih yang tanam mulai bulan Januari 2018, saat ini sudah mulai dipanen dengan hasil diperkirakan memuaskan. Karena memang panennya dilakukan bertahap dan tidak bersamaan," kata Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Handaka Murwanta.

Hanya saja terang Handaka, hasil panen bawang putih ini nantinya oleh pihak importir tidak akan dijual tetapi untuk dijadikan benih untuk tanaman berikutnya. Semua ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan benih bawang putih dalam hal pengembangan selanjutnya.


//
"Selama ini kebutuhan bawang putih di dalam negeri masih kekurangan 90% yang dicukupi dari impor negara China. Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan sentra bawang putih ini, ke depan bisa mengurangi impor dari luar negeri," jelasnya.

Handaka menerangkan bawang putih ini dapat tumbuh, hidup dengan baik dan menghasilkan hanya di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 meter diatas permukaan laut (mdpl).

"Kebanyakan daerah itu berada di kawasan pegunungan, sehingga kendalanya berada pada sulitnya pengairan yang hanya mengandalkan air hujan. Di samping juga ketersediaan benih yang berkualitas, " terangnya.

Menurut Handaka, pengembangan sentra bawang putih oleh importir ini dilakukan untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) RI Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). "Dimana para importir bawang putih mempunyai kewajiban untuk menanam 5% dari kebutuhan impor di dalam negeri," tegasnya.

Atas regulasi tersebut jelas Handaka, maka pihak importir mencari daerah yang potensial untuk ditanami komoditas bawang putih. Salah satunya importir CV Cahaya Sukses Makmur Surabaya. Dimana importir ini menyediakan benih dan biaya tanam sebesar Rp 13 juta dalam setiap hektar. Nanti hasil panennya dibagi 50% antara petani dengan pihak importir. Sementara bagian dari petani juga akan dibeli oleh importir.

"Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan sentra bawang putih ini, ke depan petani di Kabupaten Probolinggo mempunyai alternatif tanaman lain disamping tanaman yang sudah ditanam dan lebih menguntungkan, baik secara mandiri maupun kemitraan," pungkasnya. (Zidni Ilham)

BACA :

//

Subscribe to receive free email updates: