Kejuaraan Bulutangkis Mustika Cup XIX 2018 Mulai Dilaksanakan

Turnamen Bulutangkis Blora Open 2017 di bulan Desember lalu. Kini Pengkab PBSI Blora kembali menyelenggarakan Mustika Cup XIX 2018 di GOR Kol Sunandar hingga Minggu (1/7/2018). (foto: dok-ib)
BLORA. Setelah sukses menggelar Kejuaraan Blora Open dan Bupati Cup 2017 di bulan Desember 2017 lalu, kini Pengkab PBSI Kabupaten Blora kembali menggelar Kejuraan Bulu Tangkis Kejurkab Mustika Cup.

Kejuaraan Mustika Cup ke XIX tahun 2018 ini, mulai dilaksanakan hari ini Jumat (29/6/2018) hingga Minggu (1/7/2018) mendatang. Bertempat di GOR Kolonel Sunandar kawasan komplek Taman Sarbini Blora, Kejurkab ini dipastikan akan diikuti ratusan atlet muda.

Terlebih pada kejurkab kali ini panitia membuka pertandingan untuk kategori pra usia dini. Sehingga bibit bibit muda baru akan ikut tampil memeriahkan kejuaraan yang sudah rutin dilaksanakan PBSI Blora setiap tahun ini.

Salah satu pengurus Pengcab PBSI Blora yang sekaligus panitia, Setyo Subagyono mengatakan, dari jumlah peserta yang masuk lebih dari 100 orang baik putra maupun putri akan bertanding mulai hari ini. Mereka terdiri atas kelompok usia dini, anak-anak, pemula, remaja, dan taruna. Pertandingan memperlombakan perseorangan baik putra maupun putri.

"Selain kelompok umur kejuaraan kali ini juga mempertandingkan kelas terbuka dan diikuti oleh para pebulu tangkis dari luar kota Blora. Kami juga buka kelas pra usia dini yakni dibawah 9 tahun sebagai wujud penggalian bakat muda guna regenerasi," ucapnya.

Sebab, mereka yang sudah berusia 9 tahun ke atas sudah termasuk kategori usia dini. Sedangkan mereka yang berusia 12 tahun hingga 13 tahun dikategorikan peserta anak-anak.

Ia juga mengatakan bahwa pada kejuaraan kali ini, ada yang berbeda dibanding kejuaraan sebelumnya. Yakni adanya 25 pemain pengecualian. Para pebulu tangkis itu hanya bisa mengikuti kategori open atau terbuka, dan dibolehkan berpasangan dengan atlet luar daerah.

"Peraturan itu diadakan untuk memberi kesempatan para pebulu tangkis lain agar memiliki kesempatan berkembang lebih. Mereka tidak boleh mengikuti kategori yang khusus untuk lokal. Agar peserta dari Todanan, Kunduran, Ngawen, dan lainnya bisa tergaet lebih banyak," ungkap dia kemarin. (res-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: