Satgas "Gejebur Ka Cai" Jaga Kondisi Sungai Cimunjul - Cibarengkok

SJO PURWAKARTA. Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta Kota memiliki perhatian lebih terhadap kondisi Sungai Cimunjul – Cibarengkok yang memiliki panjang 4 kilometer dan membelah wilayah Kota Purwakarta.

Hal ini ditunjukkan dengan program bulanan "Gejebur ka Cai", hingga memiliki 15 personel satgas khusus, di mana masing-masing personelnya memiliki tanggungjawab menjaga kondisi sungai sepanjang 500 meter.

Keseriusan Nagri Kidul ini semakin terlihat saat menggelar kegiatan dengan tema "Mulasara Cai Walungan" dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, Sabtu (25/3).
Bekerjasama dengan Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kabupaten Purwakarta, Kelurahan Nagri Kidul menerjunkan 15 satgasnya dan dibantu warga membersihkan Sungai Cibarengkok – Cimunjul secara serentak, yakni dari titik 0 Sungai cibarengkok yang lokasinya di Kampung Bojong  berbatasan dengan Kampung Baru wilayah Kelurahan Nagri Tengah sampai ke Cimunjul yang berada diwilayah Kelurahan Nagri Kidul dan Kelurahan Sindangkasih.

Lurah Nagri Kidul Nursyamsu Wahyudin mengatakan, pihaknya memiliki mimpi mengembalikan kondisi Sungai Cibarengkok – Cimunjul seperti dulu, di mana airnya jernih dan menjadi salah satu pusat kegiatan warga Purwakarta.

"Impian itu bisa terwujud seiring dengan kemauan seluruh warga bersama-sama menjaga lingkungan di sepanjang sungai dan tumbuhnya kesadaran warga untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai," ujarnya.

Prosesnya cukup lama dan dilakukan secara bertahap, namun sambung dia, impian tersebut sangat mungkin terwujud.

"Kita akan jadikan Cibarengkok - Cimunjul ini sebagai wisata air dan sumber perikanan ," kata dia.

Hari Air Sedunia, kata Nursyamsu, bisa menjadi momen semakin menumbuhan kesadaran warga terhadap lingkungan, khususnya kondisi sungai.

"Tak sebatas seremoni, tapi ada cita-cita di situ," ujarnya.

Nursyamsu tak menampik ada banyak kendala demi memulihkan Sungai Cibarengkok - Cimunjul.

"Kendala ada banyak, terutama kebiasaan warga yang membuang limbah MCK ke kali. Walaupun halnya dengan keberadaan home industry sepanjang aliran sungai ini. Untuk itu, kita terus melakukan sosialisasi guna menyadarkan warga," kata dia.

Misalnya, sambung dia, mengimbau warga untuk membuat septic tank (Bak penampungan air kotor) dan bagi pelaku UKM dengan membuat bak komunal agar tidak mencemari sungai.

"Kami mendukung penuh Pemerintah Daerah (pemda) melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup yang gencar menyosialisasikannya kepada masyarakat, terutama di Nagri Kidul," ucapnya.

Istimewanya, Nagri Kidul, khususnya wilayah RW 01 menjadi role model Program Kampung Iklim (Proklim).

"Proklim adalah program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendorong partisipasi masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi," ujarnya.

Kelurahan Nagri Kidul, kata Nursyamsu, khususnya di RW 01 sudah melaksanakan program bank sampah, di mana warga ikut aktif mengelolanya.

"Dampaknya, lingkungan menjadi sehat dan bersih. Dan Alhamdulillah pada 6 April mendatang kami diundang untuk menjadi pembicara di Jakarta terkait Proklim ini," pungkasnya. (DeR)

Subscribe to receive free email updates: