Penulis : Ridwan S.
Minggu, 26 Maret 2017
//
Minggu, 26 Maret 2017
Probolinggo,KraksaanOnline.com - Kabupaten Probolinggo patut berbaga salah satu pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo yaitu Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong menorehkan prestasi membanggakan pada Lomba Film Pendek Santri Antar Pesantren se-Indonesia.
Setelah melalui proses panjang dan seleksi ketat, film pendek produksi para santri Genggong berjudul "Diary Santri" ditetapkan sebagai film pendek terbaik karya santri Indonesia tahun 2017.
Selain itu, sutradara film pendek ini, Sinta Wina Maryani, ditetapkan sebagai sutradara terbaik nasional tahun 2017.
Prestasi tersebut disematkan pada acara malam Anugerah Pemenang Lomba Film Pendek Santri Antar Pesantren Se-Indonesia pada tanggal 25 Maret 2017. Acara yang digelar di Auditorium HM Rosyidi, Gedung Kementerian Agama di Jalan MH Thamrin, Jakarta dihadiri sejumlah tokoh nasional. Di antaranya Ketua Umum MUI Pusat, KH Ma'ruf Amin, dan sejumlah tokoh lainnya termasuk insan perfilman, Dedy Mizwar.
Pada acara tersebut, tiga dewan juri melakukan penilaian. Tiga dewan juri yakni Habiburrahman El Shirazy, Dani Sapawie, dan Embie C. Noor.
Mereka memutuskan tiga nama pemenang pada masing-masing kategori. Yaitu Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik dan Film Terbaik.
Lomba film pendek tersebut telah dimulai sejak September 2016. Penerimaan karya dimulai pada Oktober 2016 dan berakhir 28 Februari 2017.
Setelah melalui tahap seleksi administratif, terdapat 118 film pendek dari berbagai pesantren dan Boarding School di berbagai penjuru Indonesia. Lomba film pendek ini diikuti oleh para santriwan-santriwati dan siswa-siswi dari pesantren dan boarding school tingkat SLTP dan SLTA.
Lomba Film Pendek Antar Pesantren Se-Indoneisa, merupakan rangkaian acara Festival Santri 2017 yang diselenggarakan oleh Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam, Majelis Ulama Indonesia.
KH Hassan Ahsan Malik, salah satu pengasuh Pesantren Genggong pada acara tersebut bertindak sebagai pendamping tim film pendek "Diary Santri". Nun Alex, sapan karib dia menuturkan, raihan prestasi tersebut merupakan sebuah kebanggaan.
"Santri PZH Genggong mampu membuktikan bahwa santri tidak hanya pandai membaca kitab kuning. Tapi juga mempunyai daya kreatif dalam dunia nada-dakwah serta perfilman. Sekaligus memiliki jiwa seni budaya yang tinggi. Para santri bisa mengelaborasi nilai Islam dalam ranah movie, advertising, broadcasting," terang kiai muda yang merupakan keponakan dari Ketua PWNU Jawa Timur KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah ini.
Editor : Rohman