BERITA MALUKU. Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon menjuarai kategori kostum etnik Kompetisi Goyang Tobelo yang diselenggarakan oleh Anggota Komisi V DPR RI Michael Wattimena dan aktivis perempuan Jaqueline Margareth Sahetapy, di Ambon, Sabtu kemarin.
Dalam perlombaan yang diikuti oleh 25 kelompok peserta dari Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah, tim penari dari Lantamal IX tampil dengan kostum tradisional Kabupaten Maluku Tenggara dan Maluku Tengah yang sudah dimodifikasi.
Selain tampil dengan kostum yang berbeda, tim yang mengenakan pakaian berwarna merah, jingga, dan hitam, lengkap dengan aksesoris dan perlengkapan etnik lainnya itu, juga memadukan gerakan Goyang Tobelo dengan tarian khas daerah Maluku.
Oleh para juri yang terdiri dari artis Shinta Bachir, praktisi olahraga dan kesehatan di Ambon Ongky dan Sisil, tim Lantamal IX dipilih sebagai juara untuk kategori kostum etnik terbaik.
Dengan itu, tim Lantamal IX berhasil membawa pulang bonus uang tunai sebesar lima juta rupiah.
Anggota Komisi V DPR RI Michael Wattimena dalam kesempatan itu mengatakan sebagai putera Maluku, dirinya berharap bukan hanya musik yang berkembang di Kota Ambon, tapi juga tarian dan beragam industri kreatif lainnya.
Hal itu dikarenakan di Ambon banyak sekali talenta muda selain di bidang musik, hanya saja kurang mendapat dukungan dan apresiasi, serta minimnya kegiatan perlombaan.
"Goyang tobelo sedang populer tengah masyarakat kita. Karena ini baru pertama kali diadakan jadi masih ada kekuranganya, ke depannya akan dibuat lebih bagus lagi, agar peserta dari kabupaten/kota lainnya juga bisa ikut serta dan mengirimkan wakil-wakil mereka," katanya.
Goyang Tobelo berasal dari lagu yang berjudul sama, dinyanyikan oleh Kelvin Fordatkossu, penyanyi pop lagu daerah di Ambon. Sejak lagu itu dirilis pada 2016, musiknya kerap kali digunakan oleh masyarakat sebagai iringan untuk tarian modern yang dibawakan berkelompok.
Dalam perlombaan yang diikuti oleh 25 kelompok peserta dari Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah, tim penari dari Lantamal IX tampil dengan kostum tradisional Kabupaten Maluku Tenggara dan Maluku Tengah yang sudah dimodifikasi.
Selain tampil dengan kostum yang berbeda, tim yang mengenakan pakaian berwarna merah, jingga, dan hitam, lengkap dengan aksesoris dan perlengkapan etnik lainnya itu, juga memadukan gerakan Goyang Tobelo dengan tarian khas daerah Maluku.
Oleh para juri yang terdiri dari artis Shinta Bachir, praktisi olahraga dan kesehatan di Ambon Ongky dan Sisil, tim Lantamal IX dipilih sebagai juara untuk kategori kostum etnik terbaik.
Dengan itu, tim Lantamal IX berhasil membawa pulang bonus uang tunai sebesar lima juta rupiah.
Anggota Komisi V DPR RI Michael Wattimena dalam kesempatan itu mengatakan sebagai putera Maluku, dirinya berharap bukan hanya musik yang berkembang di Kota Ambon, tapi juga tarian dan beragam industri kreatif lainnya.
Hal itu dikarenakan di Ambon banyak sekali talenta muda selain di bidang musik, hanya saja kurang mendapat dukungan dan apresiasi, serta minimnya kegiatan perlombaan.
"Goyang tobelo sedang populer tengah masyarakat kita. Karena ini baru pertama kali diadakan jadi masih ada kekuranganya, ke depannya akan dibuat lebih bagus lagi, agar peserta dari kabupaten/kota lainnya juga bisa ikut serta dan mengirimkan wakil-wakil mereka," katanya.
Goyang Tobelo berasal dari lagu yang berjudul sama, dinyanyikan oleh Kelvin Fordatkossu, penyanyi pop lagu daerah di Ambon. Sejak lagu itu dirilis pada 2016, musiknya kerap kali digunakan oleh masyarakat sebagai iringan untuk tarian modern yang dibawakan berkelompok.