BERITA MALUKU. Cuaca buruk yang terjadi selama sepekan di perairan Ternate, Maluku Utara (Malut), menyebabkan harga ikan naik di berbagai pasar tradisional di Ternate.
"Untuk harga cakalang besar yang sebelumnya dijual dengan harga Rp400 ribu, naik hingga menjadi Rp 500 ribu per ekor, sedangkan ikan tude dijual per nampan yang dari sebelumnnya Rp20 ribu naik menjadi Rp30.000, ikan lulosi sebelumnya Rp 20.000 per tempat naik menjadi Rp 40.000 per tempat," kata salah seorang pedagang ikan, Kasman di Ternate, Minggu (26/3/2017).
Kenaikan harga ikan yang terjadi sudah hampir seminggu ini disebabkan oleh cuaca buruk, sehingga pemasokan ikan dari nelayan berkurang.
Menurut dia, jika permintaan pasar semakin tinggi sementara persediaan terbatas, kenaikan pada harga ikan pasti terjadi.
"Apalagi, dengan cuaca buruk dan curah hujan semakin tinggi, mengakibatkan sebagian nelayan tidak melaut, otomatis stok ikan yang ada mulai berkurang, bahkan ikan yang diperoleh merupakan hasil dari tangan kedua atau bukan langsung dari nelayan," katanya.
Intensitas curah hujan dan angin kencang disertai gelombang tinggi meningkat belakangan ini, terutama pada waktu malam dan dini hari.
Sementara itu, Kabid Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Chairul Saleh mengatakan kondisi alam seperti saat ini membuat sebagian nelayan tidak berlayar.
Namun saat ini kebutuhan ikan di pasar masih bisa diatasi, meskipun harga ikan mahal.
Pasar ikan masih saja ramai dengan pengunjung, sebab masih cukup banyak yang berjualan, walaupun dengan harga yang cukup mahal, ujarnya.
Dia berharap kondisi alam cepat membaik, agar para nelayan bisa kembali melaut.
"Untuk nelayan yang masih tetap berlayar dengan kondisi curah hujan saat ini, agar dapat lebih berhati-hati dan sebelum berlayar dipastikan memeriksa kembali kelengkapan dan kondisi armada yang dalam keadaan baik," ujarnya.
"Untuk harga cakalang besar yang sebelumnya dijual dengan harga Rp400 ribu, naik hingga menjadi Rp 500 ribu per ekor, sedangkan ikan tude dijual per nampan yang dari sebelumnnya Rp20 ribu naik menjadi Rp30.000, ikan lulosi sebelumnya Rp 20.000 per tempat naik menjadi Rp 40.000 per tempat," kata salah seorang pedagang ikan, Kasman di Ternate, Minggu (26/3/2017).
Kenaikan harga ikan yang terjadi sudah hampir seminggu ini disebabkan oleh cuaca buruk, sehingga pemasokan ikan dari nelayan berkurang.
Menurut dia, jika permintaan pasar semakin tinggi sementara persediaan terbatas, kenaikan pada harga ikan pasti terjadi.
"Apalagi, dengan cuaca buruk dan curah hujan semakin tinggi, mengakibatkan sebagian nelayan tidak melaut, otomatis stok ikan yang ada mulai berkurang, bahkan ikan yang diperoleh merupakan hasil dari tangan kedua atau bukan langsung dari nelayan," katanya.
Intensitas curah hujan dan angin kencang disertai gelombang tinggi meningkat belakangan ini, terutama pada waktu malam dan dini hari.
Sementara itu, Kabid Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Chairul Saleh mengatakan kondisi alam seperti saat ini membuat sebagian nelayan tidak berlayar.
Namun saat ini kebutuhan ikan di pasar masih bisa diatasi, meskipun harga ikan mahal.
Pasar ikan masih saja ramai dengan pengunjung, sebab masih cukup banyak yang berjualan, walaupun dengan harga yang cukup mahal, ujarnya.
Dia berharap kondisi alam cepat membaik, agar para nelayan bisa kembali melaut.
"Untuk nelayan yang masih tetap berlayar dengan kondisi curah hujan saat ini, agar dapat lebih berhati-hati dan sebelum berlayar dipastikan memeriksa kembali kelengkapan dan kondisi armada yang dalam keadaan baik," ujarnya.